Sabtu, 20 Oktober 2012

Lima Tentara Kolombia Tewas dalam Bentrokan dengan Pemberontak


Bogota (AFP/ANTARA) - Lima tentara tewas dalam serangan yang terjadi semalam oleh pemberontak sayap kiri, FARC, ujar tentara Kolombia pada Sabtu, hanya beberapa hari setelah perundingan perdamaian antara faksi-faksi yang bertikai di Norwegia.

Gerilyawan bersenjata dengan “bahan peledak yang tidak biasa” menyerang sebuah patroli militer di sebelah barat daya kota Puerto Asis, yang berbatasan dengan Ekuador, ujar tentara tersebut dalam situsnya.

Tiga tentara juga terluka akibat serangan tersebut.

Serangan itu terjadi satu hari setelah sedikitnya dua tersangka pemberontak tewas ketika pesawat angkatan udara mengebom kamp Tentara Bersenjata Revolusioner Kolombia di pantai Pasifik dekat wilayah yang berbatasan dengan Panama.

“Kemungkinan ada banyak orang yang terkubur (di kamp) karena pengeboman tersebut,” ujar Laksamana Rodolfo Amaya, Petugas angkatan laut yang bertugas dalam operasi militer gabungan, kepada AFP pada Jumat.

Perundingan perdamaian, bertujuan untuk mengakhiri konflik yang berlangsung hampir lima dekade dan telah merenggut ribuan nyawa, dilakukan secara formal pada Kamis di Oslo.

Pemerintah Kolombia menolak imbauan gencatan senjata saat negosiasi berlangsung.

Upaya terakhir pada perundingan gagal pada 2002 ketika pihak berwenang menetapkan bahwa gerilyawan berkumpul kembali di sebuah zona yang didemiliterisasi mengesampingkan perdamaian.

Didirikan pada 1964, FARC merupakan kelompok pemberontak terbesar di Amerika Latin, yang terdiri dari 9.200 tentara pejuang. Kelompok tersebut berdiri dilandasi kemarahan di antara kaum buruh tani negara karena kesenjangan yang luas antara kaum miskin dan kaya.(dh/ml)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar