Dulu aku menyukainya
Aku menyukai sapuan lembut darinya
Aku menyukai saat-saat bermain bersamanya
Aku menyukai butir-butir yang membasahi sekujur
tubuhku
Menyenangkan, Menentramkan
Aku bisa melupakan semua masalahku
ketika bersama dengannya
Namun, hari itu datang
Di saat dia tak
henti-hentinya menghujam tanah
Dia tak ingin berhenti walau sudah seharian
penuh ia menampakkan diri tanpa jeda dari mataku
Aku takut. Dia tak sendiri
Dia membawa teman yang menimbulakan suara
menggelegar
Aku takut. Aku tertidur dalam ketakutan.
Aku tak tahu apa yang terjadi
Dibangunkan dengan suara gemuruh dan
teriakan Ibuku
Ketika aku membuka mataku,
kulihat
wajah Ayahku yang mencoba tersenyum,
Ayah membawaku sambil
berlari, Ibu berada di sampingnya
Tapi ada yang kurang,
Dimana kakakku,
Dimana saudaraku itu,
Sungguh, Aku tak tahu apa yang terjadi
Ketika
aku benar-benar tersadar jelaslah semuanya sejelas aku melihat dia pagi ini
Dia
membuat sungai memuntahkan isinya dengan dasyat
Dan
aku hanya melihat SAMPAH
SAMPAH,
SAMPAH, SAMPAH!!
Namun, diantara SAMPAH
itu ada bentuk tubuh manusia yang kukenal
Jelas, itu kakakku,
Itu saudaraku,
Terbujur kaku tidak
bernyawa
Kakakku
berada di antara tumpukan sampah
Sampah
telah membuat kakakku mati
Lewat
banjir yang dibuatnya, kakakku mati dibuatnya
Sungguh,
aku benci orang yang membuang sampah sembarangan.
Aku benci dia,
Aku benci,
benci.
BENCI !!!!!!
Karya : Dayu
Indah S.