Senin, 10 September 2012

Menteri Keuangan Gebrak Meja di Gedung DPR. . . .


TEMPO.CO, Jakarta - Berlarut-larutnya rapat kerja Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013 tak urung membuat Menteri Keuangan Agus Martowardojo kesal.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini pun menggebrak meja lantaran anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat tak juga menyepakati pembahasan asumsi ekonomi makro untuk menentukan anggaran. "Bahan bakar minyak tidak jadi naik, tapi inflasi terjadi. Siapa yang menderita? Rakyat!" kata dia sambil menggebrak meja.

Sebelum insiden itu terjadi, Agus dan anggota Komisi XI tengah membahas beberapa masalah seperti pertumbuhan ekonomi, suku bunga, inflasi, lifting minyak, serta nilai tukar rupiah.

Dalam rapat itu, Fraksi PDI Perjuangan dan Gerindra meminta pemerintah untuk memasukan indikator kesejahteraan dan kemakmuran seperti angka pengangguran dan kemiskinan dalam asumsi makro. Anggota fraksi PDI Perjuangan, Arif Budimanta, menyatakan indikator tersebut harus dihitung agar ada ukuran untuk menentukan realisasi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

"Selama ini pertumbuhan ekonomi tinggi tapi ukuran rakyat sejahtera apa? Banyak yang belum merasakan langsung pertumbuhan ekonomi," katanya.

Pernyataan itu menuai tanggapan beragam dan durasi rapat pun menjadi lebih panjang. Agus mulai tampak kesal dan melakukan interupsi, meminta agar DPR menyepakati penentuan asumsi makro, Menurut dia, indikator kemakmuran lebih berhubungan dengan alokasi anggaran yang seharusnya dibahas setelah asumsi makro ekonomi ditentukan.

Agus lantas meminta agar DPR mendukung setiap langkah pemerintah. Sebelum menggebrak meja, ia menyatakan harapan agar rapat tersebut tak molor seraya memaparkan kejadian 2012 saat terjadi inflasi lantaran DPR meminta kenaikan harga minyak masuk sebagai asumsi makro ekonomi.  "Sepakati dulu pembahasan ini, jangan melantur," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar